Hari ini saya sadar sepenuhnya, cinta itu gila. Tak pernah mengerti cinta ada dimana, kapan dan dengan siapa. Cinta tak bisa memilih ketika sudah datang, tapi saya sadar sepenuhnya dalam hidup kita tidak hanya butuh cinta, akan tetapi juga otak kita. Dan saat saya sadar tentang cinta dan otak yang semestinya berdampingan, saya telah terjatuh terlalu dalam di ambang batas cinta. Saya sudah gila, bukan karena jatuh cita, tapi terjatuh dalam cinta. Sepertinya saya sudah menjadi pesakitan cinta. Saya sakit karen cinta dan hampir ingin mati saat kehilangan cinta. Dan akhirnya saya tahu, tak pernah ada cinta untuk saya karena seharusnya jika memang cinta benar-benar ada tak seharusnya cinta pergi meninggalkan saya. Saya lelah sungguh. Ketika saat teringat tentang cinta, ingin saya menangis dan saya tertawa secara bersama-sama. Saya tahu, cinta itu gila. Tapi ketika saya berpikir lagi dan lagi saya lebih dari sekedar tahu. Yang gila bukan cinta, tapi saya. Saya mengkambinghitamkan cinta karena hanya cinta yang dapat saya salahkan. Kenapa ?? Karena hanya cinta yang saya tahu dan ingin saya ketahui. Tapi cinta benar-benar ada bukan untuk saya, sehingga hal itu yang membuat saya menjadi gila dan saya gila untuk cinta. Cinta, gila, cinta. Dan pada akhiranya, saya tak pernah tahu apa itu cinta, kenapa harus gila dan saya benar-benar gila karna cinta atau cinta yang membuat saya gila ???